"Selamat Datang..."

Kamis, 11 November 2010

Garam dan Telaga


Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung  banyak masalah.Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet.

 Pemuda itu memang tampak seperti orang yang tak  bahagia. Pemuda itu menceritakan semua masalahnya sedang Pak  Tua yang bijak mendengarkan dengan seksama. Beliau lalu  mengambil segenggam garam dansegelas air. Dimasukkannya  garam itu ke dalam gelas, lalu diaduk perlahan. "Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya?" ujar Pak Tua  itu."Asin. Asin sekali," jawab sang pemuda, sambil  meludah kesamping.Pak Tua tersenyum kecil mendengar jawaban  itu. Beliau lalu mengajak sang pemuda ke tepi telaga di  dekat tempat tinggal beliau. Sesampai di tepi telaga, Pak  Tua menaburkan segenggam garam ke dalam telaga itu. Dengan  sepotong kayu, diaduknya air telaga itu."Coba, ambil  air dari telaga ini dan minumlah." Saat pemuda itu
 selesai mereguk air itu, beliau bertanya, "Bagaimana  rasanya?""Segar," sahut sang  pemuda."Apakah kamu   merasakan garam di dalam air itu?" tanya beliau lagi.
 "Tidak," jawab si anak muda.Dengan lembut Pak Tua  menepuk-nepuk punggung si anak muda. "Anak muda,  dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam  garam tadi, tak lebih dan tak kurang. Jumlah garam yang  kutaburkan sama, tetapi rasa air yang kau rasakan berbeda.
 Demikian pula kepahitan akan kegagalan yang kita rasakan  dalam hidup ini, akan sangat tergantung dari wadah yang kita  miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat  kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada  hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan  dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan.

 Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu  untuk menampung setiap kepahitan itu."Beliau  melanjutkan nasehatnya. "Hatimu adalah wadah itu.  Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu  menampung segalanya.Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti  gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam   setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan  kebahagiaan."

By : Kakek tua ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar