"Selamat Datang..."

Kamis, 18 November 2010

Apakah Pernikahan Hanya Akan Menjadi Angan Belaka?

Kapan terakhir kali Anda berkencan yang tidak hanya sekedar teman dekat? Apakah hidup telah menjadi suatu hal yang mengecewakan karena Anda tidak pernah bermimpi untuk tetap melajang? Hidup melajang adalah sebuah kata yang tidak Anda sukai karena kata itu menggambarkan sebuah kehidpan yang Anda inginkan untuk dimiliki orang lain dan bukan Anda. Sebuah kehidupan terlihat normal jika memiliki suami, istri, anak-anak, sebuah rumah, dan mungkin dengan piaraan anjing atau kucing.
Saat ini saya memelihara seekor kucing, tapi belum memiliki suami. Saya telah berusia empat puluhan namun hidup saya jauh dari kata putus asa. Apakah saya telah pergi ke tempat yang salah, melanggar semua aturan, atau melewatkan sesuatu? Saya yakin beberapa orang akan berkata, “Dia terlalu pemilih, dia jarang bergaul, dia tak bisa mengharapkan seorang pria muncul di depan pintu rumahnya.
Apapaun alasannya, apakah itu salah saya? Saya memilih untuk percaya bahwa Tuhan masih memegang kendali atas hidup saya. Tentu saja, lajang maupun menikah kita dapat tetap menjadi yang terbaik dalam setiap bidang kehidupan kita. Terus berjuang untuk melihat hal terbaik dari diri Anda, lakukan yang terbaik, dan hidup dengan cara yang terbaik. Jangan miliki batasan yang kurang dari itu. Jangan menyerah sama sekali. Cobalah untuk tidak panik dengan usia Anda. Harus saya akui, hal ini seringkali menjadi tantangan bagi saya. Jangan biarkan usia Anda membuat Anda melakukan sesuatu yang dapat Anda sesali kemudian.
Anda mungkin pernah mendengar cerita-cerita horor tentang orang-orang yang mengatakan, “Saya tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Tapi sekarang saya tahu telah membuat kesalahan mengerikan untuk buru-buru menikah.”
Siapa yang suka menunggu? Saya belum pernah mendengar seseorang berkata, “Saya suka untuk menunggu.” Apakah Anda suka? Menunggu adalah suatu hal yang bisa membuat saya gila. Saya tidak suka menunggu antrian, menunggu lampu merah, menunggu makanan pesanan saya, atau menunggu untuk membeli sesuatu. Tapi menunggu adalah sebuah bagian penting dari kehidupan. Kita adalah masyarakat instan yang tumbuh untuk mengharapkan segala sesuatu terjadi seperti yang kita inginkan.
Tapi Tuhan berkata untuk menantikan Dia. “Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!Mazmur 27:14. Terus terang saja, kebanyakan orang kuat sekalipun tidak mau menunggu Tuhan demi apapun juga. Tuhan berkata kita harus menuggu untuk melakukan hubungan seks sampai menikah (1 Tes. 4:3-7). Berapa banyak yang melakukan hal ini? Tidak banyak. Tuhan berkata agar kita tidak menikah dengan orang yang belum percaya (2 Kor. 6:14). Berapa banyak yang menunggu untuk mendapatkan pasangan yang saleh? Tidak banyak. Tuhan berkata, nantikan Tuhan dan tunggu waktu-Nya. Jadi kenapa kebanyakan orang tidak menunggu... karena menunggu adalah suatu hal yang berat untuk dilakukan.
Jika Anda tidak hati-hati Anda bisa memilih pasangan hidup yang salah atau tinggal dalam keputus-asaan dan frustrasi. Dalam segala penantian Anda janganlah menyerah kepada Tuhan. Saya telah mendapatkan beberapa email dari mereka yang mengalami kepahitan, kemarahan dan melimpahkannya kepada Tuhan. Saya mengerti sepenuhnya, tetapi Anda harus mulai mengubah pemikiran Anda.
Jika Anda lajang dan merasa Tuhan telah melupakan Anda, apa yang menjadi pilihan Anda? Sangat sederhana. Anda hanya memiliki satu pilihan: percaya Tuhan atau tidak. Saya tidak mengatakan bahwa hal ini adalah mudah. Memang tidak karena saya mengalami hal itu. Anda merasa begitu buruk. Anda tidak bahagia dengan keadaan Anda dan menginginkan perubahan. Anda tidak dapat mendasarkan hidup Anda pada perasaan. Anda merasa buruk. Anda tidak bahagia dan ingin bisa menikah, polos dan sederhana.
Apakah Anda akan terus merasa buruk atau Anda akan menaruh kepercayaan Anda kepada Tuhan? Letakkan kebenaran pada Firman Tuhan, dan bukan kebohongan dari si jahat. Kebohongan yang mengatakan bahwa Anda akan selamanya jomblo. Kebohongan yang berbisik di telinga dan hati Anda bahwa Anda tidak dapat bahagia tanpa adanya pasangan. Kebohongan yang menghantui Anda dan mengatakan bahwa hidup Anda akan sia-sia karena Anda jomblo. Kehidupan seperti apakah itu?
Allah yang benar dan hidup memberi kita alasan untuk keluar dari keterpurukan itu. Proses penyulingan-Nya bisa sangat menyakitkan. Tuhan menggunakan percobaan sehingga kita akan menaruh kepercayan dan harapan kita hanya kepada-Nya, bukan pada yang lain. Saya mendorong Anda untuk memilih menjadi lebih baik dan bukannya menjadi pahit.
Berpeganglah pada Firman ini:
Percaya
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28)
Bercerai, tidak pernah menikah, janda, apapun alasan kesendirian Anda, Anda dapat mempercayai Allah bahwa Ia dapat memakai Anda apapun kondisi Anda saat ini untuk kebaikan.
Berharap
Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.” (Mazmur 130:5)
Dia adalah satu-satunya harapan Anda. Berpegang teguhlah pada firman-Nya. J angan menyerah. Jangan berkecil hati. Jangan buang-buang waktu lagi untuk mengasihani diri sendiri.Hiduplah untuk hari ini; hiduplah untuk saat ini. Saya suka dengan apa yang dikatakan oleh Jim Elliott, “Dimanapun Anda berada totallah di sana”. Terlalu banyak lajang yang menyia-nyiakan hidup mereka, hanya menunggu hari di mana mereka akan menikah. Anda akan kehilangan banyak hal dalam hidup jika Anda hanya melakukan hal ini. Anda sudah diberikan tujuan. Anda telah dianugerahkan talenta. Anda sudah diberikan kehidupan. Hiduplah di dalamnya. Hiduplah dengan percaya kepada Tuhan akan hal-hal yang mustahil, yang terbaik yang dari pada-Nya.
Beriman
Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin." (Mat. 19:26)
Akankah Anda akan menikah? Apakah hal itu hanya akan menjadi angan belaka? Tentu saja tidak. Tidak ada yang mustahil di dalam Tuhan. Tak peduli berapa usia Anda, situasi yang Anda hadapi, ketakutan Anda, percayalah kepada-Nya. Letakkan pengharapan Anda di dalam Dia. Dan percaya kepada-Nya detik demi detik, hari demi hari, dan sukacita Anda akan kembali ke dalam hidup Anda ketika Anda terus berjalan bersama-Nya dan percaya bahwa Ia tahu apa yang terbaik bagi hidup Anda saat ini.

Sumber : Jawaban.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar